Minggu, 24 Januari 2016

What's wrong?

Aku mencintaimu
Seperti bintang yang mencintai malam
Dan aku akan memberi
Seluruh jiwaku

Aku menginginkanmu
Meskipun bumi tak pernah mengizinkan
Bila memang itu yang terjadi
Aku tak peduli

Sesungguhnya kau menginginkanmu
Meskipun mereka menentang cintaku
Ku akan perjuangkan
Hingga jantungku berhenti
Owowoowowwo..

Lagu dari rama band tersebut berasal dari suara keras yang ara nyanyikan dikamar mandi. Suara hujan dari luar menyamarkan suara fals miliknya sehingga ia tidak segan untuk berteriak dan bernyanyi sekencangnya didalam kamar mandi. Toh sekarang ini ia tinggal seorang diri disebuah kamar kos yang lebarnya hanya 4x6. Ia bebas melakukan apapun. Ara keluar dari kamar mandi dan menggulung rambutnya yang basah dengan handuk. "ughh kenapa harus hujan sih, inikan masih pagi. Gimana gue berangkat ke kantor. Ahhh syial..." gerutu gadis berumur 24tahun itu.
Yah berhubung musim penghujan telah tiba mau tak mau ara harus pergi ke kantornya memakai angkutan umum.
Saat ia sedang menunggu angkot dihalte tiba-tiba angin kencang menghantam payung yang ia gunakan "huushhhh" payung itu terlepas ke jalan dan ara dengan cepat mengambilnya namun saat ara hendak mengambilnya tiba-tibaa drrrttttttt suara rem dari angkot hampir saja menghantam tubuh mungilnya.
"Aaaaaaaaaaaaaa gue belum mau matii"ara teriak sekenceng-kencengnya membuat orang-orang yang ada disitu  menatapnya aneh.
Si supir segera turun dari angkotnya dan memarahi ara yang masih menutup wajahnya karena takut.
"Ehh kalau mau nyebrang hati-hati. Cari tempat penyebrangan jangan sembarangan mau cari mati apa??" si supir mendengus kesal menatap ara. Ara yang masih menunduk tak terima di benta-bentak. "Gue bukan mau nyari mati, tapi nyari payung gue yang terbang. Lagian harusnya loe nanya keadaan gue ada yang lecet atau apa kek bukannya marah-marah". Ara mendongak menatap sang sopir hendak melanjutkan kata-katanya tapi ia terdiam melihat wajah si supir yang "tampan" menurutnya. Wajahnya oriental dengan hidung mancung membuat ara sedikit terpesona. "Yaampun cakep banget nihh supir" seru ara dalam hati.
"Woy kenapa loe bengong? Udah minggir sana penumpang gue udah pada nungguin tuh". Si supir malah menggeser tubuh ara yang masih mematung. "Ehh apa-apan ini" oceh ara dan ia juga segera sadar dan melihat jam tangannya. "Haduhh gue bisa telat nih". 
Sesampainya dikantor ara mendengus kesal, bagaimana tidak baju yang ia kenakan kotor saat tadi akan tertabrak angkot. Belum lagi cacing perutnya yang terus berdendang karena belum diisi tadi pagi terus berdemo.
"Aduhhh perut gue.." ara meringis memegangi perutnya.
"Ehh loe kenapa?" Tanya milda rekan kerja sekaligus sahabat ara dikantor.
"Kayanya magh gue kambuh deh mil tadi pagi gue belum sempet sarapan". Keluh ara pada sahabatnya.
"Loe kebiasaan nih ar... kalau pagi ga pernah sarapan. Mending loe ke pantry deh barangakali aja ada makanan sisa yg lain." Usul milda pada sahabatnya itu.
"Ngga ah, laporan gue belum selesai buat pp meeting nanti. Ntar gue diomelin lagi sama si anak bos itu". Sahut ara dari balik komputernya.
"Yaudah terserah loe aja yah tapi kalau ada apa-apa jangan salahin gue." Timpal milda yang juga kembali fokus pada kerjannya.
Saat ini ara berkerja sebagai follow up disalah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Dia sudah bekerja di perusahaan ini hampir 1 tahun. Jadi ia sudah hapal betul karakter orang-orang yang ada disini.
"Ara.." panggil seseorang yang berdiri didepan mejanya.
"Iya pak, ada apa?" jawab ara kaku.
Ia memang selalu dingin terhadap atasannya yang tak lain adalah mantan pacarnya saat sma dulu. Yah Dimas Adiputra adalah mantan pacarnya sekaligus anak dari manager produksi perusahaan ini. Baru beberapa bulan yg lalu dimas bekerja disini sebagai manager marketing.
"Mana laporan untuk ppm nanti siang?" Tanya dimas tanpa basa-basi.
Hubungan mereka saat ini memang tidak seharmonis 4tahun silam. Dimas adalah cinta pertama ara yang membuat hari-hari SMA nya menjadi lebih berwarna. Tapi hubungan itu berakhir saat dimas memutuskan untuk kuliah di luar negri dan pergi tanpa kabar sama sekali.
Bersambung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar