Sabtu, 04 Oktober 2014

Pikiran Rakyat

Oke, kali ini saya ingin membahas mengenai issue terpanas di negeri ini. KKN. Pasti semua orang sudah sering mendengarnya. Praktik KKN bukan saja hanya terjadi digedung-gedung yang ditempati oleh mereka yang menyebut dirinya 'wakil rakyat'. Namun, kini sudah menyerbu segala bidang. Saya sendiri sering melihat praktik KKN secara kecil-kecilan. yang paling sering terjadi saat ini adalah Nepotisme. Nepotisme berarti lebih memilih saudara atau teman akrab berdasarkan hubungannya bukan berdasarkan kemampuannya. Situasi seperti ini sering kita temui diberbagai perusahaan atau kantor-kantor pemerintahan. Misalnya, Seorang direktur dengan mudah akan memberikan posisi manajer kepada saudaranya tanpa melihat kinerjanya. Sama halnya dengan melamar pekerjaan. Seseorang yang mempunyai 'orang dalam' di perusahaan yang dituju akan lebih mudah dengan orang yang tak mengenal siapapun diperusahaan tersebut. Ini memang sering terjadi. Bahkan saya sering melihat dan mengalaminya. Orang yang mempunyai keluarga saudara atau kerabat yang memiliki jabatan lebih tinggi akan lebih mudah masuk atau naik jabatan. Saya sangat prihatin, sekeras apapun kita bekerja jika jika ada nepotisme didalam perusahaan tersebut akan sangat sulit bersaing dengan kerabat nepotisme. Kita yang tak punya siapa-siapa hanya akan menjadi bawahan mereka yang mempunyai tahta. Ironis memang.

Rabu, 01 Oktober 2014

Nyonya Muda

Hey nyonya muda! Lihat betapa arogansinya dirimu. Tahta kau jadikan alat untuk berkuasa. Mengatur kami yang hanya rakyat jelata. Keangkuhanmu membuat kami selalu mengucapkan sumpah serapah yang tak seharusnya keluar dari mulut manis kami. kecantikan yang kau miliki tak sepadan dengan apa yang kau lakukan. Senyum manis yang kau umbar tak ubahnya kedok yang kau balut dengan Api. Kau yang telah menabuh genderang amarah dihati ini. Tak sadarkah engkau, berapa banyak manusia yang kau caci setiap harinya? Pernahkah kau berpikir, bagaimana jika mereka merasa tidak terima? Pernahkah kau sedetik saja memikirkan perasaan kami yang hanya rakyat jelata ini. Wahai nyonya muda, berpalinglah dan tengok kebawah. Jadilah dirimu yang dulu. Yang selalu ramah nan tamah. Bukan berarti kami ingin disuapi tapi kami ingin dimengerti.