Selasa, 30 September 2014

Pertemuan.

Setelah 3 bulan kita bersatu dalam satu naungan. Ini adalah bulan pertama aku melihatnya. Tinggal menunggu beberapa hari menuju tanggal itu, tanggal cantik yang membuatku merasa jatuh Hati. Tepat dihari itu, disebuah lorong kelas, aku melihatnya sedang asyik mengobrol dengan kawannya. Awalnya aku tak begitu peduli, sampai aku melihatnya tersenyum. Manis. Yah ia tersenyum sangat manis dan berkata dengan lembut kepada kawannya. Itu menjadi awal pertemuan yang mengesankan bagiku. Hanya bagiku. Setelah kejadian itu kita jadi sering bertemu, yah karena kita berada dalam satu sekolah. Aku melihatnya tanpa sengaja, dan sekarang aku mengenalnya juga tanpa sengaja. Sahabatku yang notabene adalah orang penting disekolah mengajakku untuk mengantarkan sesuatu. Dan tanpa sepengetahuanku tiba-tiba dia berada didepan mataku. Entah apa ini. Gravitasi seolah berhenti. Aku melayang. Dibajunya tertera nama nya dengan lengkap. Lagi-lagi senyum itu mengembang. tanpa ku duga pertemuan kedua itu terjadi dengan Amat sangat indah. Hari-hari berlalu. Kini, sekolah rasanya sedikit terang karena sinarnya. Pertemuan kecil pun sering kami alami. Tepatnya hanya aku yang mengalami. Sebagian perhatianku sekarang tertuju pada makhluk Tuhan yang satu ini. Entah ini berlebihan atau tidak yang jelas kupu-kupu tercantik didunia pun kalah oleh keelokkannya.

Minggu, 28 September 2014

Without words

"Seharusnya aku melakukan itu Seharusnya aku mengabaikannya seperti sesuatu yang tidak bisa ku lihat.. Seharusnya aku tidak melihat kamu sama sekali Seharusnya aku lari Aku telah bertindak seperti aku tidak mendengarnya seperti sesuatu yang aku tidak bisa mendengarnya. Seharusnya aku tidak mendengarkan cinta sama sekali Tanpa kata, kau biarkan aku tahu cinta Tanpa kata,kau memberi aku cinta Kau membuatku bahkan menahan nafasmu tetapi kau melarikan diri seperti ini Tanpa kata, cinta meninggalkan aku Tanpa kata, cinta melempar aku pergi apa yang harus aku katakan selanjutnya? bibir tertutup , aku terkejut sendiri karena kau datang tanpa kata-kata.. Mengapa begitu sakit rasanya ? Mengapa sakit terus menerus? Kecuali fakta bahwa aku tidak bisa melihat kamu lagi Dan bahwa kamu tidak di sini lagi Jika tidak, itu sama seperti sebelumnya. Tanpa kata, kau biarkan aku tahu cinta Tanpa kata, kau memberi aku cinta Kau membuatku bahkan menahan napasmu , tetap kau melarikan diri seperti ini Tanpa kata, cinta meninggalkan aku Tanpa kata, cinta melempar aku pergi Apa yang harus aku katakan selanjutnya? bibir tertutup aku terkejut sendiri Tanpa kata, air mata jatuh Tanpa kata, hati aku hancur . Tanpa kata-kata , aku menunggu untuk cinta Tanpa kata-kata, cinta membuatku sakit Aku dikategorikan keluar. aku menjadi bodoh karena aku menangis menatap langit Tanpa kata-kata ,perpisahan menghampiriku.. Tanpa kata-kata akhirnya itu datang juga... aku pikir hati aku terkejut meminta mu pergi tanpa alasan... tapi Ia datang tanpa sepatah kata pun... Tanpa kata, ia datang dan pergi... Seperti sakit yg aku rasakan sebelumnya... Mungkin yg perlu aku lakukan adalah bertahan sakit hati untuk sementara.... Karena pada akhirnya, hanya luka yang tersisa..." Huhaaaa gimana menyentuh ga?? Itu adalah salah satu terjemahaan lirik lagu korea 'without words' miliknya park shin hye. Gila... nyesek begete*alay* tapi benar kok, apalagi pas feat sama jang geun suk huaaaa bikin danau air mataaaaaaa.

A star

hai, ini masih tentangnya. tentang bintang yg berada jauh disana. dilangit yg tinggi yang ingin digapai semua insan. tapi semua orang tau kenyataannya bintang memang tak bisa diraih. hanya angan dalam jiwa. hanya asa dalam sukma. bintang.. cahayamu terang. seterang bintangnya. dimanapun aku berada aku bisa melihat terangnya cahayamu. tapi lagi dan lagi hanya bisa melihat tak mampu berbuat. selamat kamu sudah menjadi bintang yg bersinar diantara bintang yg lain. kamu bintang yg paling ku kenal diantara materi pembentuk jagat raya. kamulah bintangku

Sabtu, 27 September 2014

Lalu.

Malam yang kelam. Penantian yang panjang. Aku tahu semuanya hanya imajinasiku, khayalanku dan harapanku. Semua orang tau, pelangi tak akan datang disaat malam, bintang tak mungkin ada disaat siang, dan fajar tak akan ada saat petang. Alampun hanya akan diam. Tak banyak yang bisa dillakukan. Tak ada tangan yang bekerja, tak ada akal yang sejalan dengan logika, tak ada niat yang tercurah lewat kata. Hanya air mata dan kesedihan. Hanya duka pelipur lara. Tak akan ada lagi tawa ataupun canda, tak ada riang dan ceria. Hanya ada pena yang terus mengukir kata, hanya ada angin yang menyampaikan sapa. Menyadarkanku, membuatku terjaga dari mimpi yang mendalam. Cukup. Semua ini harus segera berakhir, diluar jendela telah ada burung yang bernyanyi menyambut kehadiran sang putri. Mendamba senyum indah dibalut tawa riangnya. Yang lalu biar berlalu. Sedetik yang lalu adalah lalu. Lalu.

Kehilangan

Kehilangannya menjadikan aku lebih dewasa, lebih pintar dalam menangani problematika kehidupan. Menjadikan ku sosok yang tegar dihadapan manusia lain yang siap mengomentari dan menghakimi. Kehilangannya mengajarkanku menjadi manusia yang lebih ikhlas dalam menjalani hidup. Walau, Kehilangannya menjadi kenyataan terpahit dalam hidup. Aku kehilanganmu, mah.